Lubang di Hati

chair-e5f723852353cf4bbed8feb9f8168580_hTerlahir di sebuah keluarga yang cukup berada, saya tidak pernah merasa kekurangan dalam hal materi. Saya sempat mengecap pendidikan di sekolah-sekolah terbaik, bahkan menamatkan gelar sarjana di sebuah universitas terkemuka di ibu kota. Mimpi saya untuk bisa melanjutkan sekolah ke luar negeri juga tercapai di tahun ini. Saya juga dikelilingi teman-teman yang selalu ada setiap kali saya membutuhkan mereka. Kalau dipikir-pikir, saya tidak pernah benar-benar kekurangan suatu pun.

Lantas apakah saya dikata berbahagia?

Belum tentu. Seharusnya saya merasa bahagia. Tapi kenyataannya, tidak.

Apakah saya kurang bersyukur?

Tidak juga. Saya selalu memanjatkan syukur yang berlimpah atas hidup saya setiap malam sebelum tidur. Namun tetap saja saya masih merasa ada sesuatu yang kurang. Serasa ada yang ganjal di hati saya. Hampa. Kosong.

Baca entri selengkapnya »